اللَّهُمَّ ثَبِّتْنِي بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
Ya Allâh! Teguhkanlah diriku dengan ucapan yang kokoh dalam kehidupan dunia ini dan di akhirat.
Doa ini diambil dari firman Allâh Ta’ala ayat 27 Surat Ibrahim:
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
Allâh meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu[788] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;
Ayat ini berkenaan dengan pertanyaan kubur yang akan ditujukan kepada seorang Muslim di alam kubur. Dalam hadits Bara’ bin Azib Radhiyallahu ‘anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِي الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Seorang Muslim bila ditanya di alam kubur, ia akan bersaksi tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allâh dan Muhammad adalah utusan Allâh. Dan dinyatakan bahwa itu adalah realisasi dari firman Allâh dari ayat tersebut di atas (HR. Al-Bukhâri dan Muslim).
Doa ini mengandung permohonan kepada Allâh Ta’ala agar diberi keteguhan di dunia. Di saat datang syubhat, agar diteguhkan dengan hidayah untuk diberi keyakinan yang kuat; dan ketika dilanda dorongan syahwat, agar diberi keteguhan kuat untuk mendahulukan apa yang Allâh Ta’ala cintai daripada dorongan hawa nafsunya. Dan agar ketika meninggal, diteguhkan di atas Islam dalam keadaan husnul khatimah. Adapun kala di alam kubur, agar diteguhkan untuk menjawab pertanyaan dua malaikat: siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu?
(Diangkat dari ad-Dua Minal Kitab was Sunnah oleh Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, doa no. 51; dan Syarahnya oleh Syaikh Mahir bin Abdul Hamid bin Muqaddam)
