Perberat Timbangan Amal Kebaikan Dengan Dzikir Kepada Allah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Ada dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai ar-Rahman yaitu “subhaanallahi wa bihamdih, Subhaanallahil adziim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). – HR. Bukhari dan Muslim
Mengingat Allah dan melafadzkan dzikir sesuai sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah amalan mulia. Siapa yang ingin timbangan kebaikannya berat di Hari Kiamat, hendaknya ia selalu berdzikir kepada Allah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مَائَةَ مَرَّةٍ، حَطَّتْ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barangsiapa mengucapkan سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ seratus kali dalam sehari akan dihapus kesalahan-kesalahannya meskipun seperti buih di lautan.” – Muttafaqun ‘alaih.
Hendaknya kita selalu mengingat kepada Allah Ta’ala , juga mengingat kehidupan akhirat, yaitu pada hari dimana manusia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kebaikan dan keburukannya akan dikembalikan untuk di timbang.
Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Rabbmulah kamu dikembalikan. – QS. Al-Jatsiyah : 15
Allah Ta’ala juga berfirman:
فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ – وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فِى جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ
Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. – QS. Al-Mu’minun : 102-103
Maka beruntunglah orang-orang yang timbangan kebaikannya lebih berat daripada timbangan keburukannya. Sebaliknya, alangkah ruginya orang-orang yang timbangan kebaikannya lebih ringan daripada keburukannya. semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dalam kebaikan dan ketaatan.